Kalausudah terbiasa buang sampah di tempatnya, mulai pemisahan sampah, mana sampah basah, mana sampah yang bisa didaur ulang. Ga usah banyak pusing atau menuntut pihak lain (pemerintah, misalnya). Just do it by yourself. Biarkan orang-orang di sekitarmu tahu apa yang kamu lakukan. Turunkan kebiasaan itu ke anak-anakmu. Generasi berikutnya pun
Belakangan ini, Indonesia sukses’ menempati peringkat kedua sebagai negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia. Menurut Asosiasi Industri Plastik Indonesia INAPLAS dan Badan Pusat Statistik BPS, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Prestasi negatif yang kita terima tersebut bukan hal yang mengejutkan jika melihat kembali budaya buang sampah yang sudah mengakar di sebagian besar penduduk negara ini. Sampah di Gunung Kerinci Gunung, laut, pantai, hutan, hingga pelosok-pelosok pedalaman, dicemari sampah. Bahkan di tahun 2015 silam, Trashbag Community – sebuah komunitas peduli sampah – mencatat lebih dari 5,4 ton atau sekitar 600 kantong penuh sampah dikumpulkan dari 15 gunung di Indonesia. Volume sampah ini tentu saja semakin meningkat hingga saat ini jika melihat tren pendakian yang semakin masif. Gunung sebagai tempat para pecinta alam ironisnya diperlakukan tanpa cinta. Belum lagi kisah bangkai seekor paus biru dengan perut berisi aneka ragam sampah di Wakatobi, membuktikan bahwa pencemaran ini telah sampai hingga ke lautan terdalam. Sampah dari darat yang kita buang sembarangan melalui proses perjalanan yang panjang hingga sampai di tengah laut. Dalam sebuah video penelitian dokumenter dari blue planet, Setidaknya ada lebih dari 180 spesies hewan laut yang terekam mengkonsumsi plastik dan sampah, dari mulai plankton kecil hingga hewan laut dengan ukuran besar seperti paus biru dan yang lainnya. Mengapa Penting Untuk Mulai Peduli Sampah? Secara psikologis, membuang sampah pada tempatnya memberikan pengaruh baik berupa kedisiplinan untuk diri sendiri. Menunjukan kepedulian bagi diri sendiri, bagi alam dan orang lain. Mereka yang menyadari betul arti pentingnya membuang sampah pada tempatnya, berarti sudah mulai berkontribusi terhadap kelangsungan hidup dunia ini. Mereka adalah pahlawan pembawa perubahan. Terbiasa membuang sampah sekecil apapun di tempatnya, sangat membantu pengelolaan sampah agar tidak mencemari lingkungan. Puntung rokok, sobekan plastik, sampah makanan, dan segala jenis benda bekas pakai sangat potensial merusak alam jika tidak dikelola dengan baik. Bayangkan jika tangkapan laut yang akan kita konsumsi sudah terkontaminasi oleh sampah. Di Inggris para nelayan menemukan sampah plastik di dalam perut sepertiga dari hasil tangkapan laut mereka. Fakta yang seharusnya cukup membuat kita menyadari betapa pentingnya mengelola sampah. Dampak secara langsung, membuang sampah di sembarang tempat juga dapat menimbulkan penyumbatan saluran air yang menyebabkan banjir. Sebuah cerita klise, namun nyatanya masih terjadi. Belum lagi potensi serangan kesehatan seperti penyakit diare, kolera, tifus dan yang lainnya yang menyebar melalui virus yang berasal dari sampah dan pengelolaannya yang tidak tepat hingga mencemari air. Banyak kerugian yang bisa ditimbulkan dari budaya buang sampah sembarangan dan jangan biarkan kita menjadi bagian dari kebiasaan buruk tersebut. Apa Yang Bisa Kita Lakukan Kenyataannya, buang sampah pada tempatnya bukan hal yang sulit sama sekali. Cukup menyadari bahwa sisa-sisa benda yang kita konsumsi harus ditempatkan semestinya. Seorang perokok cukup dengan sederhana membuang puntung rokoknya tidak sembarang buang. Cukuplah asapmu mengganggu lingkungan, jangan tambahkan dengan sampah hasil isapan’mu. Membuang sampah pada tempatnya adalah awal bagi kita untuk mulai peduli pada lingkungan. Jika hal sederhana ini sudah mampu secara konsisten kita lakukan, tahap berikutnya adalah mengurangi produksi sampah. Coba mulai hitung berapa banyak sedotan plastik yang kamu gunakan tiap kali makan di restoran maupun di rumah makan pinggir jalan? Bayangkan jika kamu adalah potret dari ratusan juta orang yang melakukan hal yang sama. Berapa banyak sampah yang dihasilkan dari sebatang sedotan plastik? Mulai gunakan sedotan stainsteel atau yang terbuat dari kayu. Berapa kali dalam sebulan kamu belanja ke supermarket, pasar, swalayan, atau warung kelontong di pinggir jalan? Seberapa sering kamu menerima tas plastik sebagai kantong belanja? Dan sekali lagi sadari berapa juta manusia yang melakukan hal yang sama. Mulai gunakan kantong pribadi. Kurangi pemakaian tas plastik. Jadilah bagian dari gerakan perubahan. Bin it! Mulailah Peduli, Jadilah Inspirasi Sejak pertengahan November 2018, Mc Donald memulai kampanye mengurangi sampah sedotan dengan tidak menyediakannya lagi di tiap outlet mereka. Kesadaran dari pihak restoran cepat saji ini patut di apresiasi tinggi. Berangkat dari sebuah video yang viral yang memperlihatkan seekor penyu yang terluka parah karena sebatang sedotan plastik yang menembus hidungnya. KFC yang merupakan kompetitor, sudah melakukan hal serupa lebih dulu. Komitmen mereka adalah mengurangi penggunaan sedotan plastik hingga 90% di tahun 2021. Kampanye mengurangi sampah sedotan ini juga berangkat dari kesadaran bahaya sampah plastik yang tercatat berjumlah lebih dari 5 triliyun mengapung di perairan dunia. Ajakan untuk mulai mengurangi sampah juga diberikan oleh beberapa public figure di Indonesia, dari mulai Raisa, Menteri Susi, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan banyak lagi. Sebuah Hal positif yang membangun optimisme bahwa penanggulangan masalah sampah ini dapat terselesaikan. Meskipun dengan jumlah miliyaran manusia yang tinggal di bumi ini, tidak banyak yang menyadari hal penting dari bahaya pencemaran ini. Namun, ketika kita bergabung bersama orang-orang yang peduli dan mau memulai perubahan, maka masa depan alam ini masih memiliki harapan. Mari mulai nyalakan lilin-lilin perubahan, sehingga ketika banyak cahaya yang menyala, sinarnya mampu menerangi banyak orang untuk mulai bersama membuat bumi ini jadi lebih baik. Jadilah inspirasi dan bagikan terangmu pada sekitar.
Hampirkebanyakan peringatan buang sampah itu seragam dengan tulisan 'Dilarang Buang Sampah Sembarangan' atau 'Buanglah Sampah Pada Tempatnya'. Tapi ternyata ada juga peringatan buang sampah yang anti-mainstream, lho! Peringatan buang sampah itu menggunakan bahasa yang menarik, dari yang mengundang tawa hingga yang malah terkesan sadis.
Beberapajenis sampah yang sering dibuang tidak pada tempatnya antara lain, kaleng minuman, plastik pembungkus, dan botol plastik kemasan minuman. Kebiasaan membuang sampah kerap kali dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan tentang hidup bersih, rendahnya pendidikan, atau kemiskinan. Namun, kenyataannya tidak demikian.
BudayaBuang Sampah Sembarangan. Kita sama-sama tahu bahwa Indonesia merupakan negara penghasil sampah yang cukup diakui dunia. Stop! Jangan tepuk tangan, ini prestasi yang sama sekali tidak membanggakan sih ya. Terang saja Indonesia menjadi penghasil sampah terbesar karena kita memiliki jumlah penduduk yang sangat besar pula.
Sepertipada sungai di dusun klinter, desa pelem,. 19.07.2022 · cara mudah menggambar dan mewarnai anak membuang sampah di tempat sampah menggunakan pastel subscribe channel ini ya, agar tidak ketinggalan. Pasang papan pemberitahuan larangan buang sampah di sungai. Gambar orang membuang sampah di sungai kartun kumpulan.
DrDwi menyebut orang membuang sampah sembarang sering terjadi di ruang publik. "Di sekolah, di jalan, tempat wisata, di sungai, bahkan dari dalam mobil. Padahal kita tahu dampak buruknya
Padasisi lain, banyak orang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi ketika tempat sampah tersebut penuh, aktivitas pembuangan menuju Tempat Penampungan Akhir (TPA) seringkali terhambat atau tidak dilakukan. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi kepada petugas kebersihan mengenai kapasitas tempat sampah.
Xxq8mD. fo3c2141h1.pages.dev/285fo3c2141h1.pages.dev/362fo3c2141h1.pages.dev/278fo3c2141h1.pages.dev/115fo3c2141h1.pages.dev/168fo3c2141h1.pages.dev/239fo3c2141h1.pages.dev/260fo3c2141h1.pages.dev/127fo3c2141h1.pages.dev/294
orang membuang sampah pada tempatnya